Untuk
mendongkrak penjualan kendaraan bermotor yang kini cenderung menurun, para
pengusaha yang tergabung dalam Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia
(GAIKINDO) meminta pemerintah menurunkan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM) sedan kecil yang saat ini mencapai 10%, dan mobil jenis Sport Utility
Vehicle (SUV) atau jeep yang saat ini mencapai 30%.
Dari
kapasitas produksi sebanyak 1,9 juta unit, hingga Agustus lalu produksi
kendaraan bermotor (mobil) di tanah air baru mencapai 740.000 unit, dan
diharapkan bisa mencapai 1.000.000 unit hingga akhir 2015.
Sementara
dari sisi penjualan, jika sepanjang 2014 lalu terjual 1,2 juta unit mobil,
tahun ini diperkirakan hanya akan mencapai 950.000 – 1.000.000 unit. Jumlah
tersebut sudah termasuk 200.000 unit yang diekspor, atau sama dengan tahun
lalu.
Dengan demikian
ada penurunan produksi hingga 16% dibanding tahun lalu,
Sektor
otomotif ini, telah memberikan kontribusi kepada pendapatan pemerintah pusat
sekitar Rp 70 triliun/tahun, yang terdiri dari pajak pertambahan nilai dan
pajak penjualan barang mewah.
Sementara
itu, kontribusi bagi pemerintah daerah dari bea balik nama (PPnBM) dan Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB) bisa mencapai Rp 31 triliun.
Selain
meminta restrukturisasi PPnBM mobil jenis sedan kecil dan SUV, pengurus
GAIKINDO juga meminta pemerintah menghapuskan bea masuk anti dumping, antara
lain automotif steel atau baja kendaran bermotor yang belum diproduksi di
Indonesia.
Jadi
pemerintah dimohon agar bea masuk anti dumping bahan tersebut ditinjau kembali,
Mengenai peningkatan
ekspor,pihak industri kendaraan bermotor di Indonesia masih terkendala dengan
komponen yang diimpor dan dipakai produksi untuk kendaraan bermotor yang akan
diekspor. Untuk itu, GAIKINDO meminta agar komponen impor untuk produk yang
akan diekspor tidak dikenakan bea masuk .
Jadi diharapkan
agar komponen tersebut bisa bebas bea masuk sehingga bisa kompetitif di pasar
eksport,
GAIKINDO
juga meminta pemerintah agar menguatkan struktur industri dengan memberikan
insentif bagi investor baru di industri komponen. Ia menunjuk contoh, misalnya
tax holiday sehingga industri komponen dalam negeri bisa berkembang.
Industri
komponen baru mencapai 600 perusahaan, sementara di negara lain sudah mencapa
lebih dari i 2500 perusahaan. Thailand saja sudah 2500 perusahaan,
Sementara
dalam menghadapi berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEN (MEA), GAIKINDO
mengingatkan perlunya memperhatikan peningkatan kemampuan laboratorium dalam
hal in alat uji sistem dan SDM, khususnya untuk kendaraan bermotor dan
komponennya sehingga untuk pengujian kendaraan bermotor tidak perlu dilakukan
diluar negeri tetapi bisa dilakukan di dalam negeri (Gent)
0 komentar:
Posting Komentar