Senin, 26 Oktober 2015

Filled Under:

Pengusaha Minta PPnBM Turun

Pajak



Untuk mendongkrak penjualan kendaraan bermotor yang kini cenderung menurun, para pengusaha yang tergabung dalam Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) meminta pemerintah menurunkan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sedan kecil yang saat ini mencapai 10%, dan mobil jenis Sport Utility Vehicle (SUV) atau jeep yang saat ini mencapai 30%.
Dari kapasitas produksi sebanyak 1,9 juta unit, hingga Agustus lalu produksi kendaraan bermotor (mobil) di tanah air baru mencapai 740.000 unit, dan diharapkan bisa mencapai 1.000.000 unit hingga akhir 2015.
Sementara dari sisi penjualan, jika sepanjang 2014 lalu terjual 1,2 juta unit mobil, tahun ini diperkirakan hanya akan mencapai 950.000 – 1.000.000 unit. Jumlah tersebut sudah termasuk 200.000 unit yang diekspor, atau sama dengan tahun lalu.
Dengan demikian ada penurunan produksi hingga 16% dibanding tahun lalu,
Sektor otomotif ini, telah memberikan kontribusi kepada pendapatan pemerintah pusat sekitar Rp 70 triliun/tahun, yang terdiri dari pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan barang mewah.
Sementara itu, kontribusi bagi pemerintah daerah dari bea balik nama (PPnBM) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) bisa mencapai Rp 31 triliun.
Selain meminta restrukturisasi PPnBM mobil jenis sedan kecil dan SUV, pengurus GAIKINDO juga meminta pemerintah menghapuskan bea masuk anti dumping, antara lain automotif steel atau baja kendaran bermotor yang belum diproduksi di Indonesia.
Jadi pemerintah dimohon agar bea masuk anti dumping bahan tersebut ditinjau kembali,
Mengenai peningkatan ekspor,pihak industri kendaraan bermotor di Indonesia masih terkendala dengan komponen yang diimpor dan dipakai produksi untuk kendaraan bermotor yang akan diekspor. Untuk itu, GAIKINDO meminta agar komponen impor untuk produk yang akan diekspor tidak dikenakan bea masuk .
Jadi diharapkan agar komponen tersebut bisa bebas bea masuk sehingga bisa kompetitif di pasar eksport,
GAIKINDO juga meminta pemerintah agar menguatkan struktur industri dengan memberikan insentif bagi investor baru di industri komponen. Ia menunjuk contoh, misalnya tax holiday sehingga industri komponen dalam negeri bisa berkembang.
Industri komponen baru mencapai 600 perusahaan, sementara di negara lain sudah mencapa lebih dari i 2500 perusahaan. Thailand saja sudah 2500 perusahaan,
Sementara dalam menghadapi berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEN (MEA), GAIKINDO mengingatkan perlunya memperhatikan peningkatan kemampuan laboratorium dalam hal in alat uji sistem dan SDM, khususnya untuk kendaraan bermotor dan komponennya sehingga untuk pengujian kendaraan bermotor tidak perlu dilakukan diluar negeri tetapi bisa dilakukan di dalam negeri (Gent)

Kelas Pajak C

Author & Editor

Kami kelas pajak c yang diakui paling kompak. Setidaknya kata kami sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar

 

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN 2015

  • Copyright © PAJAK-C BDK MEDAN 2015 2015
    Distributed By My Blogger Themes | Designed By Templateism